Allah berfirman yang bermaksud:
“Dan katakan kepada perempuan-perempuan yang beriman, supaya mereka menahan sebahagian penglihatan, memelihara kehormatannya dan tiada memperlihatkan perhiasannya (tubuhnya) selain dari yang nyata (mesti terbuka terdiri dari bahagian badannya yang sangat perlu dalam pekerjaan sehari-hari, seperti mukanya dan tapak tangan). Dan hendaklah mereka sampaikan kudungnya ke leher (tutup kepalanya sampai ke leher dan dadanya), dan tiada memperlihatkan perhiasannya (tubuhnya), kecuali kepada suaminya, bapanya, bapa suaminya, anak-anaknya, anak-anak suaminya, saudara-saudaranya, anak-anak saudara lelaki, anak-anak saudara perempuannya, sesama perempuan Islam, hamba sahaya kepunyaannya, laki-laki yang menjalankan kewajubannya tetapi tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan - umpanya pelayan-pelayan lelaki yang sudah tua dan tiada lagi mempunyai keinginan kepada perempuan)dan kanak-kanak yang belum mempunyai pengertian kepada aurat perempuan. Dan janganlah mereka pukulkan kakinya, supaya diketahui prang perhiasannya yang tersembunyi (misalannya melangkah dengan cara yang menyebabkan betisnya terbuka atau perhiasan seperti gelang/rantai kakinya nampak). Dan taubatlah kamu semuanya kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung. “ (surah An-Nur ayat 31)
Allah berfirman yang bermaksud:
“Belum sampaikah lagi masanya bagi orang-orang yang beriman untuk khusyuk (taat) hati mereka mematuhi peringatan dan pengajaran (suruhan dan larangan) Allah serta (taat) mematuhi kebenaran (Al-Quran) yang diturunkan (kepada mereka)? Dan janganlah pula mereka menjadi seperti orang-orang yang telah diberi kitab sebelum mereka (Yahudi dan Nasrani), setelah orang-orang itu melalui masa yang lanjut (jauh dari zman nabi mereka) maka hati mereka menjadi keras (dari mengikuti perintah/ajaran nabi mereka) dan banyak di antaranya orang-orang fasik.” (surah Al-Hadid ayat 16)
Bila ayat menutup aurat turun sahaja semua wanita ketika itu tidak kira dari golongan Ansar mahupun Muhajirin dengan segera menutup aurat masing-masing. Yang ada di pasar, yang ada di rumah, yang sedang dalam perjalanan capai apa sahaja untuk menutup aurat masing-masing dengan SEGERA dan bukannya NANTI DULU. Yang tidak mendapat apa-apa mereka segera memalingkan muka menghadap dinding supaya tiada lelaki terpandang wajah mereka. Itulah kekuatan iman yang ada pada wanita-wanita ketika itu. Tetapi kini segala-galanya telah berubah makin jauh kita dari zaman Rasulullah makin kita jauh dari amalan agama.
Dalam ayat yang sama juga Allah menegur kita supaya tidak menjadi seperti ahli kitab sebelum kita (Yahudi dan Nasrani) di mana semakin mereka jauh dari zaman nabi mereka maka semakin kurang mengamalkan agama. Itulah keadaan kita ketika ini. Saudari-saudari seagama dengan kita bukan tidak tahu kewajiban menutup aurat, tetapi oleh kerana kelemahan iman serta sikap acuh tak acuh membuatkan mereka lalai. Perkataan yang biasa kita dengar dari saudari-saudari kita ialah “belum sampai seruan”. Seruan apa yang ditunggunya atau seruan dari siapa yang sedang mereka tunggu? Bukankah Allah telah seru untuk menutup aurat sejak 14 abad dahulu lagi. Tetapi kenapa masih tak tutup-tutup lagi?
Lihat lagi ayat di atas Allah berfirma “Katakan kepada orang-orang perempuan yang beriman” Allah dengan khusus gunakan perkataan “beriman” dan bukannya “wahai manusia” kerana segala perintah hanya boleh didukung oleh orang-orang yang beriman sahaja.
Dalam ayat kedua pun sama yang ditujukan ayat- ayat ini adalah kepada orang-orang yang beriman. Kita kata kami beriman dengan Allah, Rasul- rasulNya dan, Kitab-kitabNya tetapi apa yang kita ucapkan dan buat adalah sungguh bertentangan. Allah telah menggariskan peraturan dan rasul telah mengajarkannya dan peraturan itu telah termaktub di dalam kalamNya. Tetapi kenapa masih leka? Kita bimbang kalau-kalau kita dibungkus dengan kain putih sebelum kita sempat menutup aurat.
Menurut Bukhari, Nabi Muhammad saw melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening. (Hadis riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari).
Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian, kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina. (Hadis riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban).
Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya. (Hadis riwayat at-Thabrani) .
Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah. (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)
Asma binti Abu Bakar menemui Rasulullah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasulullah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja.” (Hadis riwayat Muslim dan Bukhari.
Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya. (Hadis riwayat at-Tabrani dan Baihaqi).
Sabda Rasullullah SAW ~~ ” Berusahalah mengosongkan hatimu dari keprihatinan memikirkan dunia, semampunya. “…
Maka wahai saudari-saudari seagamaku (YANG BERIMAN), sebelum terlewat rebutlah peluang yang ada jangan tunggu esok amalkan sekarang juga. Bimbang “esok tiada bagi mu”. Gembirakanlah Allah dan rasulNya dengan mengikut perintah mereka supaya dikala kamu dirundung malang Allah dan rasulnya dapat menggembirakan kamu.BIAR KAMU TIDAK CANTIK DI MATA PENDUDUK BUMI TETAPI NAMAMU MENJADI PERBUALAN PENDUDUK LANGIT.
“Dan katakan kepada perempuan-perempuan yang beriman, supaya mereka menahan sebahagian penglihatan, memelihara kehormatannya dan tiada memperlihatkan perhiasannya (tubuhnya) selain dari yang nyata (mesti terbuka terdiri dari bahagian badannya yang sangat perlu dalam pekerjaan sehari-hari, seperti mukanya dan tapak tangan). Dan hendaklah mereka sampaikan kudungnya ke leher (tutup kepalanya sampai ke leher dan dadanya), dan tiada memperlihatkan perhiasannya (tubuhnya), kecuali kepada suaminya, bapanya, bapa suaminya, anak-anaknya, anak-anak suaminya, saudara-saudaranya, anak-anak saudara lelaki, anak-anak saudara perempuannya, sesama perempuan Islam, hamba sahaya kepunyaannya, laki-laki yang menjalankan kewajubannya tetapi tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan - umpanya pelayan-pelayan lelaki yang sudah tua dan tiada lagi mempunyai keinginan kepada perempuan)dan kanak-kanak yang belum mempunyai pengertian kepada aurat perempuan. Dan janganlah mereka pukulkan kakinya, supaya diketahui prang perhiasannya yang tersembunyi (misalannya melangkah dengan cara yang menyebabkan betisnya terbuka atau perhiasan seperti gelang/rantai kakinya nampak). Dan taubatlah kamu semuanya kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung. “ (surah An-Nur ayat 31)
Allah berfirman yang bermaksud:
“Belum sampaikah lagi masanya bagi orang-orang yang beriman untuk khusyuk (taat) hati mereka mematuhi peringatan dan pengajaran (suruhan dan larangan) Allah serta (taat) mematuhi kebenaran (Al-Quran) yang diturunkan (kepada mereka)? Dan janganlah pula mereka menjadi seperti orang-orang yang telah diberi kitab sebelum mereka (Yahudi dan Nasrani), setelah orang-orang itu melalui masa yang lanjut (jauh dari zman nabi mereka) maka hati mereka menjadi keras (dari mengikuti perintah/ajaran nabi mereka) dan banyak di antaranya orang-orang fasik.” (surah Al-Hadid ayat 16)
Bila ayat menutup aurat turun sahaja semua wanita ketika itu tidak kira dari golongan Ansar mahupun Muhajirin dengan segera menutup aurat masing-masing. Yang ada di pasar, yang ada di rumah, yang sedang dalam perjalanan capai apa sahaja untuk menutup aurat masing-masing dengan SEGERA dan bukannya NANTI DULU. Yang tidak mendapat apa-apa mereka segera memalingkan muka menghadap dinding supaya tiada lelaki terpandang wajah mereka. Itulah kekuatan iman yang ada pada wanita-wanita ketika itu. Tetapi kini segala-galanya telah berubah makin jauh kita dari zaman Rasulullah makin kita jauh dari amalan agama.
Dalam ayat yang sama juga Allah menegur kita supaya tidak menjadi seperti ahli kitab sebelum kita (Yahudi dan Nasrani) di mana semakin mereka jauh dari zaman nabi mereka maka semakin kurang mengamalkan agama. Itulah keadaan kita ketika ini. Saudari-saudari seagama dengan kita bukan tidak tahu kewajiban menutup aurat, tetapi oleh kerana kelemahan iman serta sikap acuh tak acuh membuatkan mereka lalai. Perkataan yang biasa kita dengar dari saudari-saudari kita ialah “belum sampai seruan”. Seruan apa yang ditunggunya atau seruan dari siapa yang sedang mereka tunggu? Bukankah Allah telah seru untuk menutup aurat sejak 14 abad dahulu lagi. Tetapi kenapa masih tak tutup-tutup lagi?
Lihat lagi ayat di atas Allah berfirma “Katakan kepada orang-orang perempuan yang beriman” Allah dengan khusus gunakan perkataan “beriman” dan bukannya “wahai manusia” kerana segala perintah hanya boleh didukung oleh orang-orang yang beriman sahaja.
Dalam ayat kedua pun sama yang ditujukan ayat- ayat ini adalah kepada orang-orang yang beriman. Kita kata kami beriman dengan Allah, Rasul- rasulNya dan, Kitab-kitabNya tetapi apa yang kita ucapkan dan buat adalah sungguh bertentangan. Allah telah menggariskan peraturan dan rasul telah mengajarkannya dan peraturan itu telah termaktub di dalam kalamNya. Tetapi kenapa masih leka? Kita bimbang kalau-kalau kita dibungkus dengan kain putih sebelum kita sempat menutup aurat.
Menurut Bukhari, Nabi Muhammad saw melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening. (Hadis riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari).
Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian, kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina. (Hadis riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban).
Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya. (Hadis riwayat at-Thabrani) .
Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah. (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)
Asma binti Abu Bakar menemui Rasulullah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasulullah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja.” (Hadis riwayat Muslim dan Bukhari.
Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya. (Hadis riwayat at-Tabrani dan Baihaqi).
Sabda Rasullullah SAW ~~ ” Berusahalah mengosongkan hatimu dari keprihatinan memikirkan dunia, semampunya. “…
Maka wahai saudari-saudari seagamaku (YANG BERIMAN), sebelum terlewat rebutlah peluang yang ada jangan tunggu esok amalkan sekarang juga. Bimbang “esok tiada bagi mu”. Gembirakanlah Allah dan rasulNya dengan mengikut perintah mereka supaya dikala kamu dirundung malang Allah dan rasulnya dapat menggembirakan kamu.BIAR KAMU TIDAK CANTIK DI MATA PENDUDUK BUMI TETAPI NAMAMU MENJADI PERBUALAN PENDUDUK LANGIT.
No comments:
Post a Comment