Oleh : Redaksi 10 Oct, 09 - 11:00 am
Christein MeindertsmaKecuali
suara khas jeritannya, kandungan hewan ini seakan menginvasi kehidupan
manusia. Dari permen hingga peluru dan senjata kimia!
Bagi mereka yang mengkonsumsi daging babi, ketika menikmati sepotong
bacon sandwich, mungkin hanya sedikit yang bertanya-tanya kemana
perginya bagian tubuh lain dari babi yang telah mengorbankan nyawanya
untuk manusia itu. Seorang penulis yang penasaran, Christein Meindertsma ,
mencoba melacak kemana saja bagian-bagian tubuh babi itu pergi.
"Seperti kebanyakan orang, saya hanya sedikit mengetahui apa yang
terjadi setelah seekor babi meninggalkan rumah jagal. Oleh karena itu
saya berusaha untuk mencari tahu. Saya mendatangi seorang teman
peternak babi yang setuju mengizinkan saya untuk mengikuti salah satu
dari hewan-hewannya."
Dengan nomor identitas 05049 yang tertulis pada label
kuning yang melekat di telinganya, perjalanan seekor babi berakhir
dalam keadaan yang menakjubkan. Bagian-bagian tubuhnya digunakan paling
tidak untuk 185 keperluan yang berbeda. Mulai dari pabrik permen dan
shampo, hingga roti, body lotion, bir, dan peluru.
Christein Meindertsma
Christein berkata, "Saya sangat terkejut ketika saya mulai mengetahui
betapa luar biasa dan bervariasinya kegunaan dari seekor babi.
Sepertinya pada masa sekarang ini, babi tidak lagi sekedar dipandang
sebagai hewan , tapi lebih sebagai bahan baku mentah industri dengan
jenis pemanfaatan berbeda yang jumlahnya tidak terbayangkan."
Proses Piramid Pig Fat bahan baku Untuk Makanan & Cosmetik dll
Makanan & Agar Agar/Gel yg kebanyakan dibuat dari bahan Gelatin
Permen Percy Pigs[Menurut
catatan babi dengan nomor identitas 05049 yang diikutinya, sebanyak 4,9
pon dari total bobot tubuhnya 272 pon, digunakan untuk pembuatan permen
kenyal. Sementara 4,8 pon digunakan untuk pembuatan permen liquorice.
Dalam proses tersebut, kolagen dikeluarkan dari babi, kemudian diubah
menjadi gelatin. Dari sini kemudian, penggunaannya dalam proses
produksi makanan semakin beragam, terutama sebagai agen pembentuk gel.
Meskipun tidak semua permen di Inggris mengandung gelatin babi, tapi
banyak yang menggunakannya. Termasuk permen produksi Marks &
Spenser yang sangat populer dan sesuai namanya, yaitu permen Percy Pigs.
Tidak hanya permen yang mengandung gelatin. Dalam bir, anggur, dan jus,
gelatin babi digunakan untuk menghilangkan warna keruh dari minuman.
Gelatin itu bekerja sebagai agen pencerah, dengan cara bereaksi dengan
tannin dalam cairan dan menyerap keruh.
Sebagian eskrim, whipped cream, yogurt, dan juga mentega, mengandung
gelatin. Demikian pula makanan hewan peliharaan. Yang lebih
mengejutkan, sejumlah produk obat-obatan juga mengandung gelatin.
Semuanya, mulai dari penghilang rasa sakit hingga multivitamin.
Berbagai produk makanan, Yoghurt & kosmetik yg menggunakan GelatinProduk-produk
kebersihan diri dan kecantikan, juga dibuat dengan bahan babi. Asam
lemak dikeluarkan dari lemak tulang babi, yang digunakan dalam shampo
dan conditioner untuk memberi efek tampilan yang bersinar, sepeti
mutiara. Jenis asam ini juga bisa ditemui di sejumlah body lotion, alas
bedak, dan krim anti kerut.
Glycerin yang dihasilkan dari lemak babi, juga digunakan sebagai bahan dalam
pembuatan berbagai macam produk pasta gigi.
Christein yang berasal dari Belanda, adalakalanya bertemu dengan
beberapa perusahaan yang enggan untuk membantu dalam petualangannya
mengikuti perjalanan sang babi. Sebagian perusahaan lainnya menyatakan,
tidak sadar jika produk mereka mengandung elemen yang diambil dari
bagian tubuh babi, karena ada pihak antara yang terlibat dalam proses
produksi dan distribusinya.
Kebingungan konsumen juga tidak terbantu dengan hanya melihat label
bahan pembuatan produk, karena tidak dijelaskan dari mana bahan-bahan
itu diambil.
Menurut Food Standards Authority, tidak ada kewajiban hukum bagi
produsen untuk menyebutkan secara khusus, apakah gelatin yang mereka
gunakan berasal dari babi atau hewan lain. Bila disebut secara khusus
dengan sebutan suiline gelatin, seringkali membingungkan. Karena
suiline bukanlah kata yang dikenal masyarakat umum (dalam bahasa
Inggris).
Menurut Richard Lutwyche, seorang peternak babi yang berpengalaman
lebih dari 60 tahun, Ketua Traditional Breeds Meat Marketing Company
dan seorang anggota dari British Pig Association, alasan terbesar dari
kebingungan masalah produk babi ini karena kebanyakan peternakan babi
berskala industri.
"Di Inggris, peternakan komersial besar mengirim babi-babi mereka ke
sejumlah rumah jagal besar. Tempat pejagalan yang akan menjual
babi-babi itu ke pasar yang berbeda, berdasarkan produksinya," kata
Lutwyche.
"Apapun yang tidak bisa mereka jual, maka mereka harus membakarnya.
Maka adalah demi kepentingan mereka, untuk menjual sebanyak mungkin
yang mereka bisa."
Bagian daging & Lemak Babi
"Ada
ungkapan lama yang mengatakan, 'bicara soal babi, Anda bisa
memanfaatkan semuanya, kecuali bunyi jeritannya.' Selama lebih dari 100
tahun penggunaannya berkembang pesat," ujar Lutwyche.
Yang mengejutkan, banyak produk lain yang juga dibuat dengan babi
sebagai bahannya. Seperti negatif film yang menggunakan kolagen dari
tulang babi. Sepatu yang menggunakan kulit babi dan lem tulang dari
babi untuk meningkatkan kualitas bahan-bahan kulit lainnya. Serta cat
yang menggunakan lemak tulang babi untuk memperkuat efek bersinarnya.
Sebagian pabrik rokok menggunakan hemoglobin dari darah babi untuk membuat
filter pada rokok.
Lain kali jika membeli roti, mungkin Anda perlu melihat kemasan
pembungkusnya. Sebagian produsen menggunakan L-cysteine, yaitu protein
yang dibuat dari bulu babi atau hewan lain, yang berguna untuk
melembutkan adonan.
Penggunaan paling aneh dari babi yang berhasil ditemukan Christein
adalah dalam pembuatan peluru dan bahan peledak. Gelatin tulang babi
digunakan untuk memasukkan bubuk mesiu ke dalam peluru.
Sulit rasanya untuk tidak terkesan dengan variasi dan fleksibitas dari
hewan ini, yang bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan industri.
Sepertinya tidak ada yang terbuang dari babi nomor 05049 itu.
Moncongnya menjadi makanan camilan untuk anjing. Sementara kupingnya
menjadi bahan percobaan dalam pembuatan senjata kimia, karena
kesamaannya dengan jaringan kulit/daging manusia.
Pembuat tato seringkali membeli potongan dari kulit babi untuk melatih
keterampilan mereka, karena kesamaannya dengan kulit manusia. Alasan
yang sama digunakan untuk mengobati pasien yang terkena luka bakar.
Babi memberi kontribusi besar dalam bidang kedokteran, dengan insulin
yang dihasilkannya, obat pengencer darah dari heparin dan katup jantung
babi. Semuanya bisa dimanfaatkan.
Berikut daftar penggunaan bagian-bagian tubuh babi dalam berbagai macam produk:
Hati Hati Permen Mengandung Bahan Babi1. Ujicoba senjata kimia: karena kesamaan
jaringan kulit /daging babi dengan manusia.
2. Eskrim: gelatin mencegah kristalisasi gula dan memperlambat proses pencairan.
3. Pupuk: dibuat dari bulu babi yang diproses.
4. Mentega rendah lemak: gelatin digunakan untuk memperbaiki teksturnya.
5. Bir: gelatin digunakan untuk mencerahkan warna minuman agar tidak keruh.
6. Pelembut pakaian: asam lemak dari tulangnya memberi warna
7. Kuas cat: dibuat dari bulu babi.
8. Jus buah: gelatin membuat warnanya tampak cerah.
9. Shampo: asam lemak dari tulang digunakan untuk membuat penampilannya
terlihat seperti mutiara.
10. Lilin: asam lemak dari tulang memperkeras bahan lilin (wax) dan
meningkatkan titik lumernya.
11. Roti: protein dari bulu babi digunakan untuk melembutkan adonan.
12. Peluru: gelatin dari tulang digunakan untuk mempermudah proses pemasukan
bubuk mesiu ke dalam cangkang peluru.
13. Tablet obat: gelatin digunakan untuk pembungkusnya agar lebih keras.
14. Bubuk pembersih / deterjen: asam lemak dari tulang, digunakan untuk
mengeraskan serbuknya.
15. Cat: asam lemak dari tulang digunakan untuk meningkatkan efek kilaunya.
16. Tamborin: dibuat dari kantung kemih babi.
17. Minuman anggur: gelatin menyerap elemen keruh sehingga membuat cairannya
bening
18. Kertas: gelatin dari tulang digunakan untuk meningkatkan kekakuan dan
mengurangi kelembaban.
19. Heparin: digunakan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah, diambil dari
lendir yang ada di usus babi.
20. Sabun: asam lemak dari tulang digunakan untuk memperkeras dan memberi warna
sabun.
21. Gabus: gelatin tulang digunakan untuk merekatkannya.
22. Insulin: diambil dari pankreas babi, karena hampir mirip dengan struktur
kimia dalam tubuh manusia.
23. Yogurt: kalsium dari tulang babi ditambahkan ke dalam proses pembuatan
yogurt.
24. Rokok: hemoglobin dari darah babi digunakan dalam pembuatan filter
rokok yang diharapkan bisa mengurangi efek kimia yang masuk kedalam
tubuh perokok.
25. Negatif film: gelatin tulang babi digunakan sebagai zat perekat pada
lembaran film.
26. Makanan anjing: hemoglobin darah babi digunakan sebagai zat pewarna merah.
27. Terapi fotodinamik: hemoglobin digunakan dalam obat untuk merawat
retina mata. Obat itu diaktifkan dengan menembakkan sinar laser ke
dalam mata.
28. Pelembab: menggunakan asam lemak tulang babi.
29. Camilan anjing: moncongnya digoreng.
30. Krayon: asam lemak digunakan untuk mengeraskannya.
31. Sepatu / tas: lem tulang babi digunakan untuk meningkatkan tekstur
dan kualitas kulit (hewan apapun). Di samping itu banyak juga sepatu
yang terbuat dari kulit babi (bisa dilihat dari corak bintik pada kulit)
32. Rem kereta: abu tulang babi digunakan dalam proses produksinya.
33. Pasta gigi: glycerin babi digunakan utuk membentuk tekstur pastanya.
34. Lem transparan: lem sangat kuat yang digunakan dalam industri perkayuan,
diturunkan dari kolagen babi.
35. Masker wajah: kolagen untuk menghilangkan kerut.
36. Energi alternatif: bagian-bagian sampah yang tersisa digunakan sebagai
bahan bakar untuk listrik.
37. Energy bar: kolagen yang diproses merupakan sumber protein yang
murah untuk para binaragawan atau mereka yang ingin membentuk tubuhnya.
38: Keju krim: gelatin menjadikannya stabil.
39. Whipped cream: gelatin memperbaiki teksturnya.
40. Permen: gelatin babi digunakan untuk bahan perekat dan pembuat gel,
dan memastikan bahwa adonan permen mencapai tekstur tertentu. Sering
digunakan untuk pembuatan jenis permen liquorice, permen kenyal dan
permen karet.
Bagi Muslim, orang vegetarian, Yahudi, dan orang-orang lain yang
berharap bisa menghindari produk terbuat dari bahan babi, berita
tentang penggunaan babi yang begitu luas bukanlah sebuah berita bagus.
Kerja rumit yang harus dilewati oleh produsen makanan global dan proses
industri, seakan memastikan bahwa hampir tidak mungkin menghindari babi
sama sekali.
Namun, bagi seorang Muslim ada kunci yang selalu harus diingat, yaitu
bahwa yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, di antara keduanya
ada yang samar-samar atau syubhat. Maka barang siapa yang menjaga diri
dari perkara yang syubhat, berarti ia telah selamat.
[di/dm/www.hidayatullah.com]
Designer Christien Meindertsma of Rotterdam, the Netherlands, has
accepted the INDEX:Award 2009 in the Play category for her study and
resulting book on the 185 product groups supported by a single
commercial-farm pig. http://www.designtoimprovelife.dk
PIG 05049 is the first communications design given by the international
jury of INDEX: and the book of the same title is to be made available
free of charge on the Internet. Meindertsma's work revealed surprising
commercial uses for pigs, from ammunition and train brakes to medicines
and fine bone china -- as well as more predictable uses such as
foodstuffs along the lines of frankfurters and sausages. INDEX: Design
to Improve Life gives the richest prize for design in the world --
500,000 euros -- on a biennial basis, as the Danish government's
outreach program for humanitarian design. Design to Improve Life is
Denmark's INDEX: to a better world.
Etalase Makanan yg mengandung babi
Sumber : http://swaramuslim.net/galery/more.php?id=6345_0_18_0_M
Buku Pig 05049
"'cOUpLE' bukan pilihan...jgn dekati zInA' Cinta seorang wanita bukan untuk 'buaya-fren' tetapi untuk suaminya yang sah"
Tuesday, November 30, 2010
Claims of Pig Blood in Cigarette Filters Coughs Up a Cloud of Controversy
In a claim likely to cause consternation from Muslim smokers, a Dutch author has published a book that claims that pig blood is used to make cigarette filters.
Pig 05049, written by Christien Meindertsma, lists 185 different ways that pigs’ body parts can be used, including in the manufacture of sweets, shampoo, bread, beer and bullets.
Pig hemoglobin is, according to the book, used to filter harmful chemicals in cigarettes.
The Indonesian Consumer Protection Foundation (YLKI) called on authorities to investigate the claims. “If the claim is true then the National Food and Drug Monitoring Agency (BPOM), the Ministry of Health and the Indonesian Ulema Council’s Food and Drug Analysis Agency (LPPOM) should immediately conduct a sampling test,” Tulus Abadi, chairman of the YLKI, told the Jakarta Globe.
Tulus said that Indonesian cigarette producers were using imported filters because they are not produced locally.
If the claims are true, Tulus said, the government has a stronger case to take a stand against tobacco. “As the most populous Muslim country, we should be really careful, most smokers in Indonesia are Muslims. How would they feel if they found out that the cigarettes they smoke were made using pig hemoglobin?” he said.
MUI chairman Amidhan said that MUI would not comment on the matter and would not conduct any certification test unless there was a request from the cigarette industry or the importer.
“Smoking is offensive and for now that’s our stance. However this information should be regarded as a warning for smokers to be more aware,” he said.
Professor Simon Chapman from the School of Public Health at the University of Sydney was quoted on the university’s Web site as saying, “many devout Islamic and Jewish smokers and some vegetarians would be horrified to think they were putting a filter in their mouth which contained a pig product.”
Pig 05049, written by Christien Meindertsma, lists 185 different ways that pigs’ body parts can be used, including in the manufacture of sweets, shampoo, bread, beer and bullets.
Pig hemoglobin is, according to the book, used to filter harmful chemicals in cigarettes.
The Indonesian Consumer Protection Foundation (YLKI) called on authorities to investigate the claims. “If the claim is true then the National Food and Drug Monitoring Agency (BPOM), the Ministry of Health and the Indonesian Ulema Council’s Food and Drug Analysis Agency (LPPOM) should immediately conduct a sampling test,” Tulus Abadi, chairman of the YLKI, told the Jakarta Globe.
Tulus said that Indonesian cigarette producers were using imported filters because they are not produced locally.
If the claims are true, Tulus said, the government has a stronger case to take a stand against tobacco. “As the most populous Muslim country, we should be really careful, most smokers in Indonesia are Muslims. How would they feel if they found out that the cigarettes they smoke were made using pig hemoglobin?” he said.
MUI chairman Amidhan said that MUI would not comment on the matter and would not conduct any certification test unless there was a request from the cigarette industry or the importer.
“Smoking is offensive and for now that’s our stance. However this information should be regarded as a warning for smokers to be more aware,” he said.
Professor Simon Chapman from the School of Public Health at the University of Sydney was quoted on the university’s Web site as saying, “many devout Islamic and Jewish smokers and some vegetarians would be horrified to think they were putting a filter in their mouth which contained a pig product.”
Hanya 187 premis ada sijil halal
CYBERJAYA – Hanya 187 daripada ribuan premis makanan dan restoran di seluruh Malaysia memiliki sijil halal daripada Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim).
Pengarah Bahagian Hab Halal Jakim, Saimah Mukhtar berkata, bilangan yang sedikit itu ada kaitan dengan faktor kesukaran peniaga dan pengusaha di negara ini untuk mendapatkan bekalan bahan mentah halal.
Salah satu prosedur penting untuk mendapatkan sijil halal bagi premis makanan dan restoran adalah penggunaan bekalan bahan mentah yang diiktiraf halal.
“Ketika ini belum banyak syarikat yang mengeluarkan bahan mentah halal dan kebanyakannya tidak menjual bahan mentah dalam kuantiti yang kecil.
Sunday, November 28, 2010
Sijil penanda aras Malaysia hab makanan halal
Sijil penanda aras Malaysia hab makanan halal
KUALA LUMPUR 28 Nov. - Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) digesa menyelaraskan, memudahkan dan menyeragamkan proses pemberian sijil halal kepada syarikat yang memohon, terutama dalam usaha menjadikan Malaysia sebagai hab makanan halal.
Pengarah Urusan Wesria Food Sdn. Bhd. (Wesria), Mohd. Taib Ali berkata, kepantasan proses pemberian sijil tersebut akan menjadi penanda aras kepada komitmen negara dan Islam sebagai agama yang menekankan aspek halal.
''Pada masa ini, proses pemberian sijil halal yang ditetapkan adalah sangat merumitkan dengan proses memakan masa yang panjang.
''Selain itu, pihak Jakim juga perlu menambah pegawai-pegawainya yang terlatih bagi mempercepatkan proses dan perlu telus dalam pemberian sijil halal itu,'' katanya kepada Utusan Malaysia baru-baru ini.
Mohd. Taib berkata, proses yang telus akan menjadikan Jakim lebih dipercayai dan diiktiraf sehingga ke peringkat global.
''Ini kerana terdapat beberapa pengusaha makanan antarabangsa yang lebih berminat untuk mendapatkan sijil halal dikeluarkan di peringkat Asia Tenggara seperti yang dikeluarkan di Thailand melalui Pusat Halal Asia Tenggara berbanding Jakim.
''Mereka berpendapat penggunaan sijil tersebut lebih mudah dan dapat diterima oleh banyak pihak di rantau ini. Pusat tersebut juga bekerjasama dengan Universiti Chulalongkorn dalam menjalankan aktiviti pembangunan dan penyelidikan (R&D),'' jelasnya.
Tambah Mohd. Taib, langkah kerajaan mengembalikan tanggungjawab pengeluaran sijil Halal Malaysia daripada Perbadanan Kemajuan Industri Halal (HDC) kepada Jakim berkuat kuasa serta-merta adalah satu langkah yang amat baik.
Ia adalah bagi mengurangkan kekeliruan pelbagai pihak mengenai status halal makanan atau produk yang digunakan.
''Sekarang terpulang kepada Jakim untuk memantapkan kedudukan mereka dengan kuasa penguatkuasaan dan perundangan.
''Jakim yang terletak di bawah Jabatan Perdana Menteri diharap dapat melaksanakan tanggungjawab itu dengan berkesan, proaktif dan mesra pengguna,'' katanya.
Jakim kini sepatutnya perlu memberi fokus untuk menjadi peneraju kepada pemberian sijil halal yang berkualiti yang dapat diterima di peringkat global berbanding hanya di Malaysia dan hanya selepas itu hasrat kerajaan untuk menjadi pusat makanan halal akan tercapai, jelasnya.
KUALA LUMPUR 28 Nov. - Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) digesa menyelaraskan, memudahkan dan menyeragamkan proses pemberian sijil halal kepada syarikat yang memohon, terutama dalam usaha menjadikan Malaysia sebagai hab makanan halal.
Pengarah Urusan Wesria Food Sdn. Bhd. (Wesria), Mohd. Taib Ali berkata, kepantasan proses pemberian sijil tersebut akan menjadi penanda aras kepada komitmen negara dan Islam sebagai agama yang menekankan aspek halal.
''Pada masa ini, proses pemberian sijil halal yang ditetapkan adalah sangat merumitkan dengan proses memakan masa yang panjang.
''Selain itu, pihak Jakim juga perlu menambah pegawai-pegawainya yang terlatih bagi mempercepatkan proses dan perlu telus dalam pemberian sijil halal itu,'' katanya kepada Utusan Malaysia baru-baru ini.
Mohd. Taib berkata, proses yang telus akan menjadikan Jakim lebih dipercayai dan diiktiraf sehingga ke peringkat global.
''Ini kerana terdapat beberapa pengusaha makanan antarabangsa yang lebih berminat untuk mendapatkan sijil halal dikeluarkan di peringkat Asia Tenggara seperti yang dikeluarkan di Thailand melalui Pusat Halal Asia Tenggara berbanding Jakim.
''Mereka berpendapat penggunaan sijil tersebut lebih mudah dan dapat diterima oleh banyak pihak di rantau ini. Pusat tersebut juga bekerjasama dengan Universiti Chulalongkorn dalam menjalankan aktiviti pembangunan dan penyelidikan (R&D),'' jelasnya.
Tambah Mohd. Taib, langkah kerajaan mengembalikan tanggungjawab pengeluaran sijil Halal Malaysia daripada Perbadanan Kemajuan Industri Halal (HDC) kepada Jakim berkuat kuasa serta-merta adalah satu langkah yang amat baik.
Ia adalah bagi mengurangkan kekeliruan pelbagai pihak mengenai status halal makanan atau produk yang digunakan.
''Sekarang terpulang kepada Jakim untuk memantapkan kedudukan mereka dengan kuasa penguatkuasaan dan perundangan.
''Jakim yang terletak di bawah Jabatan Perdana Menteri diharap dapat melaksanakan tanggungjawab itu dengan berkesan, proaktif dan mesra pengguna,'' katanya.
Jakim kini sepatutnya perlu memberi fokus untuk menjadi peneraju kepada pemberian sijil halal yang berkualiti yang dapat diterima di peringkat global berbanding hanya di Malaysia dan hanya selepas itu hasrat kerajaan untuk menjadi pusat makanan halal akan tercapai, jelasnya.
Friday, November 26, 2010
Awas logo halal bukan milik restoran - Jakim
PETALING JAYA - Sebuah restoran bukan Islam di Jalan Gasing di sini diserbu Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) semalam setelah mendapati logo halal pada papan tanda yang dipasang bukan milik restoran tersebut.
Restoran yang sentiasa mendapat sambutan ramai diserbu lapan penguat kuasa Bahagian Hub Halal Jakim dengan kerjasama Pejabat Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Kepenggunaan negeri semalam.
"Serbuan dibuat setelah kami menerima aduan daripada orang ramai yang meragui status halal restoran tersebut..
"Bila ditanya kenapa letak logo halal pada papan tanda, mereka mengatakan logo tersebut adalah milik produk yang menaja papan tanda tersebut," kata Penolong Pengarah Cawangan Pemantauan dan Penguatkuasaan Bahagian Hub Halal Jakim, Mohd. Amri Abdullah.
Ikuti berita selanjutnya di Kosmo!
Wednesday, November 24, 2010
Utusan Malaysia Online - Dalam Negeri
Utusan Malaysia Online - Dalam Negeri
Restoran vegetarian diserbu
Oleh ROZIANAH RISMAN
pengarang@utusan.com.my
Penolong Pengarah Pemantauan dan Penguatkuasaan Jakim, Shahrulnizam Abu Bakar (kanan) bersama Mohd. Sukri Mohamad (kiri) melihat barang yang digunakan oleh sebuah restoran semasa operasi di Petaling Jaya, kelmarin.
PETALING JAYA 24 Nov. – Tindakan sebuah restoran vegetarian memaparkan logo halal di luar pintu masuk premis itu tanpa sijil yang sah mengundang padah apabila diserbu pihak berkuasa hari ini.
Lebih malang restoran yang diusahakan oleh pemilik bukan Islam itu dan terletak di Jalan 8/1E di sini, difahamkan sering dikunjungi orang Islam terutamanya untuk makan tengah hari.
Serbuan pukul 11 pagi itu dilakukan oleh Bahagian Hub Halal Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) dengan kerjasama Pejabat Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Kepenggunaan (PPDNKK) negeri.
Penolong Pengawal Perihal Perdagangan PPDNKK negeri, Mohd Sukri Mohamad berkata, dalam serbuan itu, pihaknya telah memeriksa dapur dan bahan masakan yang digunakan restoran itu.
Katanya, hasilnya mendapati bahan makanan digunakan mengandungi alkohol yang haram dari segi hukum syarak.
Tambah beliau, pihaknya juga merampas dua produk makanan kerana mengandungi bahan makanan yang tidak halal.
“Pemilik premis mengakui mengetahui ia satu kesalahan namun tidak berbuat apa-apa malah terang-terangan menawarkan juadah kepada umat Islam.
“Premis itu juga sepatutnya tidak boleh menggunakan logo halal memandangkan mereka tidak mempunyai sijil berkenaan yang diperakui oleh Jakim,” katanya ketika ditemui pemberita selepas melakukan operasi itu di sini hari ini.
Menurutnya, serbuan itu merupakan yang pertama terhadap premis menyediakan makanan berasaskan vegetarian di daerah tersebut.
Katanya, ia dilakukan ekoran banyak aduan diterima daripada orang ramai yang meragui kandungan bahan masakan digunakan.
“Selain itu, proses penyediaan makanan turut diragui kerana kebanyakan pekerjanya terdiri daripada orang bukan Islam dari Myanmar,” katanya
Sementara itu, Penolong Pengarah Cawangan Pemantauan dan Penguatkuasaan Bahagian Hub Halal Jakim, Mohd Amri Abdullah meminta orang Islam berhati-hati memilih makanan di premis bukan Islam.
“Jika merasa ragu-ragu dengan makanan yang disediakan oleh premis tertentu, mereka boleh menghubungi terus Jakim atau melayari laman web di www.halal.gov.my.
“Selain itu semakan premis perniagaan juga boleh dilakukan melalui khidmat pesanan ringkas (SMS) dengan menaip halal-semak dan masukkan nama premis kemudian hantar ke 1588,” ujar beliau.
Katanya, kes tersebut disiasat mengikut Seksyen 15 (2) Akta Perihal Dagangan 1972 yang memperuntukkan hukuman denda maksimum RM250,000 jika sabit kesalahan bagi kesalahan pertama dan RM500,000, kesalahan kedua.
Subscribe to:
Posts (Atom)